Dua sekolah Katolik, Santo Yoseph Indonesia dan Emmaus College Melbourne Australia selama lebih dari dua dasawarsa melakukan kerjasama.
Kerjasama itu dimulai sejak rahun 1996 dan merupakan hasil rekomendasi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan kala itu (kini Depdiknas).
Kerjasama meliputi program pertukaran siswa, saling mengunjungi, pengembangan bahasa, budaya dan saling bertukar informasi antara kedua sekolah.
Perayaan 20 tahun kerjasama diadakan tahun lalu di Melbourne, Australia. Ikut hadir pada acara itu, pejabat Konsulat Jenderal RI di Melbourne.
Sejak 4 hingga 12 April 2017 beberapa staf dan siswa Emmaus College kembali mengunjungi warga sekolah Santo Yoseph yang berada di Jakarta, Bogor dan Bekasi.
Di komplek Sekolah Santo Yoseph Harvest City Cileungsi Jawa Barat, mereka menanam pohon kelapa sebagai tanda persahabatan yang makin kokoh.
Matthew Sharkey, salah seorang siswa Emmaus College mewakili siswa menanam pohon persahabatan.
“Hubungan antara dua sekolah sangat bermanfaat bagi siswa kedua sekolah. Hubungan ini bisa membuat kita saling mengenal lebih jauh. Bahasa, kebiasaan dan budaya masing-masing,” kata Matt yang fasih berbahasa Indonesia.
Demikian halnya dengan Katherine Patmore, guru Emmaus College. Ia yang baru pertama kali mengunjungi Indonesia berpendapat hubungan yang kuat antara kedua sekolah perlu tetap dipertahankan.
Tentang kerjasama dua komunitas pendidikan Katolik ini, Ferli Tri Utami, Kepala Selolah SMP Santo Yoseph Harvest City memberikan kesannya.
“Kita bersyukur, Sekolah Santo Yoseph sebagai bagian dari Gereja Katolik Indonesia dapat ikut andil dalam memperkenalkan bahasa dan budaya tanah air. Dalam kerangka yang lebih luas, hubungan kerjasama yang sudah berlangsung lama ini, dalam skala kecil, ikut meningkatkan hubungan yang lebih baik antara dua bangsa.”
Selama di Indonesia, staf dan siswa Emmaus College bersama staf dan siswa Sekolah Santo Yoseph akan mengunjungi obyek wisata di Bogor, Bandung dan Bali.
‘Pohon persahabatan’ menandai hubungan erat dua Sekolah Katolik ini